LOINC: Standar Kode Laboratorium yang Menyatukan Data Kesehatan Digital Indonesia

Di era digitalisasi layanan kesehatan, interoperabilitas data menjadi kunci utama. Bayangkan Anda menjalani pemeriksaan darah di rumah sakit di Jakarta, kemudian sebulan berikutnya melakukan tes yang sama di klinik di Surabaya. Idealnya, hasil pemeriksaan tersebut bisa langsung dibandingkan oleh dokter, tanpa hambatan format atau istilah yang berbeda. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Di sinilah peran penting LOINC hadir sebagai solusi standar kode global.

LOINC, atau Logical Observation Identifiers Names and Codes, adalah sistem kode internasional yang dirancang untuk memberikan identitas unik pada setiap jenis pemeriksaan laboratorium dan observasi klinis lainnya. Dalam sistem ini, tes seperti hemoglobin, gula darah puasa, hingga kolesterol, memiliki kode tersendiri yang dapat dibaca dan diproses oleh sistem informasi kesehatan digital mana pun, termasuk SATUSEHAT, platform data kesehatan nasional milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Masalah utama dalam integrasi data laboratorium di Indonesia bukan hanya keterbatasan teknologi, tetapi juga ketidakterstandaran format pencatatan hasil pemeriksaan. Satu jenis tes bisa memiliki berbagai nama di laboratorium berbeda, bahkan dalam satu kota. Akibatnya, data tidak dapat dibandingkan, sistem tidak mampu membaca, dan pasien harus mengulang tes yang seharusnya bisa digunakan kembali.

LOINC hadir untuk menjawab tantangan itu. Dengan menetapkan kode unik seperti LOINC 718-7 untuk tes hemoglobin dan 1558-6 untuk gula darah puasa, sistem ini menjamin bahwa hasil pemeriksaan dari berbagai fasilitas kesehatan memiliki makna yang sama, meskipun berasal dari tempat yang berbeda.

Peran Strategis LOINC dalam SATUSEHAT

Platform SATUSEHAT dibangun dengan semangat menyatukan data kesehatan dari seluruh Indonesia. Untuk itu, penggunaan standar internasional seperti LOINC menjadi bagian vital dari sistem ini.

Dalam praktiknya, SATUSEHAT mewajibkan rumah sakit, klinik, hingga laboratorium untuk mengonversi hasil pemeriksaan ke dalam format yang telah distandarkan dengan LOINC. Proses ini memungkinkan berbagai data medis—baik dari fasilitas primer maupun rujukan tingkat lanjut—terintegrasi secara mulus. Dengan demikian, pemerintah, tenaga kesehatan, dan pasien sendiri bisa memanfaatkan data yang lebih valid, lengkap, dan akurat.

Tanpa LOINC, hasil pemeriksaan bisa:

  • Dicatat dengan nama berbeda-beda
  • Tidak terbaca oleh sistem informasi kesehatan
  • Sulit dikonsolidasikan untuk diagnosa lanjutan maupun pelaporan nasional



Dengan LOINC, hambatan tersebut dapat diatasi secara sistemik. Meski Anda tidak melihat kode LOINC secara langsung di hasil cetakan laboratorium, sistem ini sebenarnya sudah memberikan banyak manfaat dalam kehidupan Anda sebagai pasien.

  • Dokter dapat membandingkan hasil dari waktu ke waktu, meskipun Anda berpindah fasilitas layanan kesehatan.
  • Data lebih terstruktur dan dapat digunakan secara nasional, mempercepat pengambilan keputusan medis.
  • Proses input data otomatis dan minim kesalahan, mengurangi beban administratif tenaga kesehatan.


Dengan kata lain, LOINC membantu memastikan bahwa informasi kesehatan Anda tetap terbaca, dapat diakses, dan bermanfaat secara optimal di mana pun Anda dirawat.

LOINC vs SNOMED CT: Saling Melengkapi, Bukan Menggantikan

Sebagai tambahan, mungkin Anda juga pernah mendengar tentang SNOMED CT. Sistem ini juga digunakan dalam SATUSEHAT, namun untuk kebutuhan yang berbeda. Jika LOINC digunakan untuk hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan pengukuran vital, maka SNOMED CT digunakan untuk diagnosa, tindakan medis, alergi, dan keluhan pasien.

Keduanya adalah dua sisi dari mata uang yang sama dalam sistem informasi kesehatan digital: saling melengkapi untuk menciptakan rekam medis elektronik yang lengkap, konsisten, dan dapat diakses lintas fasilitas.

Digitalisasi kesehatan bukan hanya soal aplikasi atau sistem elektronik. Lebih dari itu, dibutuhkan fondasi data yang kuat dan konsisten. LOINC adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan sistem kesehatan berbasis data yang terintegrasi dan berdaya guna.

Dengan mengadopsi standar ini secara nasional melalui SATUSEHAT, Indonesia sedang mengambil langkah besar untuk memastikan bahwa setiap tetes darah yang diperiksa, setiap hasil laboratorium yang dihasilkan, memiliki nilai maksimal dalam perawatan pasien dan pengambilan keputusan klinis.

Kini, saatnya masyarakat, tenaga kesehatan, dan penyelenggara fasilitas medis memahami pentingnya peran standar seperti LOINC — bukan hanya sebagai istilah teknis, tetapi sebagai penggerak utama menuju pelayanan kesehatan yang lebih cepat, tepat, dan terhubung.

Solusi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dan klinik yang sudah terhubung langsung dengan SATUSEHAT, yaitu Medikaplus.

Untuk informasi teknis, pembaruan kebijakan, dan panduan implementasi, Anda dapat selalu merujuk ke laman resmi https://satusehat.kemkes.go.id.



Baca juga artikel terkait SATUSEHAT lainnya hanya di blog ini, dan dapatkan insight mendalam seputar transformasi teknologi kesehatan nasional.

Artikel Terkait