Di era digitalisasi layanan medis, pertukaran data kesehatan antar fasilitas pelayanan kesehatan bukan lagi sekadar wacana. Indonesia melalui Kementerian Kesehatan kini mendorong adopsi sistem terintegrasi bernama SATUSEHAT—dan di balik sistem ini, ada satu teknologi krusial bernama FHIR.
Dibaca “fire”, FHIR adalah standar global dalam pertukaran data kesehatan. Meskipun terdengar teknis, peran FHIR sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari pasien. Ketika data rekam medis kamu bisa diakses dokter dari puskesmas, rumah sakit, hingga aplikasi kesehatan di smartphone, itu artinya sistem yang digunakan sudah mendukung FHIR. Artikel ini akan mengulas secara lengkap apa itu FHIR, mengapa penting, dan bagaimana penerapannya di Indonesia melalui SATUSEHAT.
FHIR merupakan singkatan dari Fast Healthcare Interoperability Resources, sebuah standar terbuka yang dikembangkan oleh organisasi internasional Health Level Seven (HL7). Standar ini dirancang untuk menyusun dan mengirim data kesehatan dalam format digital yang terstruktur, fleksibel, dan bisa dibaca oleh berbagai sistem teknologi informasi—baik sistem rumah sakit, laboratorium, hingga aplikasi kesehatan.
Inti dari FHIR adalah interoperabilitas. Artinya, sistem yang berbeda-beda dapat “berbicara” dalam satu bahasa digital yang sama. Ini menghindarkan duplikasi data, kesalahan input, dan mempercepat proses pengambilan keputusan medis karena seluruh riwayat kesehatan pasien bisa diakses secara aman dan real-time.
Bagaimana FHIR Bekerja di Platform SATUSEHAT?
Platform SATUSEHAT milik Kementerian Kesehatan RI menggunakan FHIR sebagai bahasa universal untuk membaca dan menerima data dari berbagai sumber, mulai dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), puskesmas, klinik, hingga laboratorium.
Setiap jenis data memiliki format FHIR-nya masing-masing. Misalnya:
- Data pasien disimpan dalam format Patient
- Hasil laboratorium dalam format Observation
- Diagnosa penyakit dalam format Condition
- Resep obat dalam format MedicationRequest
Struktur ini disusun secara standar dan global, sehingga sistem SATUSEHAT tidak perlu melakukan konversi manual ketika menerima data dari rumah sakit. Proses ini menghemat waktu tenaga medis dan menjamin akurasi informasi pasien.
Manfaat FHIR dalam Sistem Kesehatan Indonesia
Penerapan FHIR membawa banyak keuntungan, terutama dalam hal efisiensi dan keamanan data. Beberapa keunggulan utama meliputi:
- Interoperabilitas Tinggi: Semua sistem—baik dari fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta—bisa saling bertukar data dengan lancar.
- Berbasis Web dan API: FHIR mudah diintegrasikan ke dalam sistem digital modern, termasuk aplikasi mobile dan dashboard kesehatan.
- Standar Keamanan Global: Data pasien dilindungi melalui protokol keamanan yang mengikuti regulasi internasional.
- Mengurangi Kesalahan Manual: Dokter dan tenaga medis tidak perlu lagi menginput ulang informasi yang sama berkali-kali.
Dengan kata lain, FHIR membantu membangun ekosistem kesehatan digital yang lebih terstruktur, hemat waktu, dan minim kesalahan manusia.
Apa Dampaknya untuk Pasien?
Bagi masyarakat umum, kehadiran FHIR di balik layar mungkin tidak terasa langsung. Namun manfaatnya sangat nyata. Pasien tidak perlu lagi:
- Mengulang cerita medis setiap kali berkunjung ke dokter baru
- Membawa hasil pemeriksaan laboratorium secara fisik
- Menghafal daftar obat yang pernah dikonsumsi
Semua data tersebut sudah terekam dalam sistem SATUSEHAT dan bisa diakses oleh fasilitas kesehatan yang berwenang. Dengan catatan, mereka juga harus telah terhubung ke SATUSEHAT dan mengikuti standar FHIR. Hal ini akan sangat membantu dalam kondisi darurat atau saat pasien berpindah layanan dari satu kota ke kota lain.
Meski sudah mulai diadopsi, implementasi FHIR secara nasional bukan tanpa tantangan. Beberapa rumah sakit masih menggunakan sistem lama yang belum kompatibel. Diperlukan proses migrasi data, pelatihan SDM, hingga investasi teknologi untuk bisa mengadopsi FHIR secara penuh.
Namun ke depan, FHIR diperkirakan akan menjadi tulang punggung digitalisasi layanan kesehatan Indonesia. Bukan hanya untuk data rekam medis, tapi juga untuk integrasi dengan wearable device, layanan telemedisin, hingga aplikasi pemantauan kesehatan jarak jauh.
FHIR adalah teknologi yang menjadi fondasi penting dari sistem pertukaran data di SATUSEHAT. Ia bukan sekadar format teknis, melainkan solusi nyata agar pasien bisa mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan terintegrasi. Dalam dunia yang semakin digital, FHIR bukan pilihan, tapi kebutuhan.
Dengan dukungan regulasi pemerintah dan adopsi dari berbagai fasilitas kesehatan, Indonesia sedang menuju ekosistem kesehatan digital yang menyeluruh—di mana data kesehatan kamu bisa berpindah tangan dengan aman dan mudah, dari ruang rawat inap ke layar ponsel.
Solusi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dan klinik yang sudah terhubung langsung dengan SATUSEHAT, yaitu Medikaplus.
Untuk informasi teknis, pembaruan kebijakan, dan panduan implementasi, Anda dapat selalu merujuk ke laman resmi https://satusehat.kemkes.go.id.
Baca juga artikel terkait SATUSEHAT lainnya hanya di blog ini, dan dapatkan insight mendalam seputar transformasi teknologi kesehatan nasional.