Jakarta — Sejak diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan, platform SATUSEHAT terus menjadi pusat perhatian dalam upaya digitalisasi sistem kesehatan nasional. Di tengah geliat transformasi ini, satu pertanyaan penting yang muncul di tengah masyarakat adalah: apakah data vaksinasi kita benar-benar tercatat di SATUSEHAT?
Pertanyaan ini relevan, mengingat vaksinasi menjadi bagian penting dari rekam medis seseorang, terlebih setelah pandemi COVID-19 yang menjadikan sertifikat vaksin sebagai syarat mobilitas dan layanan publik. Maka tak heran jika keakuratan dan keberadaan data vaksin di SATUSEHAT menjadi hal yang krusial.
SATUSEHAT adalah platform integrasi rekam medis elektronik (RME) yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan RI. Tujuannya adalah menyatukan data kesehatan masyarakat dari berbagai fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia ke dalam satu sistem nasional yang terstandar dan dapat diakses dengan aman.
Data yang dihimpun tidak hanya mencakup riwayat kunjungan, hasil laboratorium, atau resep obat, tetapi juga rekam vaksinasi—baik vaksin dasar untuk anak-anak maupun vaksin tambahan seperti flu, HPV, hingga COVID-19.
Vaksinasi Terekam Otomatis, Asalkan…
Menurut informasi resmi dari situs SATUSEHAT, data vaksinasi akan masuk secara otomatis ke dalam platform, jika fasilitas kesehatan tempat vaksinasi telah terhubung ke SATUSEHAT. Ini berarti, bila Anda mendapatkan vaksinasi di puskesmas, klinik, atau rumah sakit yang telah tersambung dengan sistem SATUSEHAT, maka data tersebut akan langsung tercatat di akun Anda.
Namun, jika vaksinasi dilakukan di tempat yang belum terintegrasi, kemungkinan besar data tersebut belum terekam dalam sistem. Ini menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi warga di daerah yang belum memiliki akses digitalisasi kesehatan secara merata.
Masyarakat bisa mengecek data vaksinasi mereka secara mandiri melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile, yang kini tersedia di Play Store dan App Store. Setelah melakukan registrasi dan aktivasi akun, pengguna dapat mengakses menu “Rekam Medis” atau “Imunisasi” untuk melihat detail jenis vaksin, tanggal pemberian, serta lokasi fasyankes tempat vaksin dilakukan.
Dalam praktiknya, beberapa pengguna melaporkan adanya keterlambatan atau ketidaksesuaian data. Pihak Kemenkes menyarankan pengguna untuk melaporkan kendala tersebut melalui layanan bantuan di aplikasi atau langsung kepada fasyankes terkait.
Data vaksinasi bukan hanya dokumentasi administratif, tetapi juga fondasi penting dalam pengambilan keputusan medis. Dokter akan melihat rekam imunisasi pasien sebelum memberikan pengobatan tertentu, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan pasien dengan kondisi imun yang rentan.
Selain itu, dalam situasi epidemi atau wabah, data vaksinasi yang akurat memudahkan pemerintah untuk menentukan strategi intervensi, distribusi vaksin, serta pelaporan ke badan internasional seperti WHO.
Peran Medikaplus dalam Mendukung Fasyankes Terhubung ke SATUSEHAT
Digitalisasi kesehatan tak hanya menjadi tugas pemerintah. Swasta pun turut ambil peran, salah satunya melalui Medikaplus, penyedia sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang sudah terintegrasi penuh dengan SATUSEHAT.
Medikaplus membantu klinik, rumah sakit, hingga laboratorium untuk memenuhi regulasi Kemenkes dengan lebih efisien. Sistemnya memungkinkan pencatatan vaksinasi secara real-time dan langsung terkoneksi ke server pusat SATUSEHAT. Dengan solusi ini, fasyankes tidak perlu membangun sistem dari nol, cukup dengan menggunakan platform yang telah compliant dengan standar nasional.
Info lebih lanjut tentang layanan Medikaplus bisa diakses di medikaplus.com.
Meski implementasi SATUSEHAT belum sepenuhnya merata, terutama di wilayah terpencil, pemerintah terus mendorong adopsi sistem ini secara nasional. Mulai tahun 2024, seluruh rumah sakit, klinik, dan laboratorium wajib menggunakan SATUSEHAT untuk pelaporan data medis, termasuk vaksinasi.
Harapannya, ke depan tidak ada lagi masyarakat yang kebingungan mencari bukti imunisasi mereka, karena semuanya telah tercatat secara digital, terstandar, dan aman.
Vaksinasi Anda terekam di SATUSEHAT—asalkan dilakukan di fasyankes yang sudah terhubung. Bagi masyarakat, hal ini menjadi langkah penting menuju kemandirian informasi medis. Dan bagi penyedia layanan kesehatan, saatnya berbenah dan bertransformasi digital. Dengan dukungan teknologi seperti Medikaplus, proses integrasi ini bisa menjadi lebih cepat, tepat, dan tanpa beban tambahan.
Untuk informasi lebih lengkap tentang bagaimana Medikaplus mendukung transformasi digital rumah sakit dan klinik agar terhubung dengan SATUSEHAT, kunjungi www.medikaplus.com
Untuk informasi teknis, pembaruan kebijakan, dan panduan implementasi, Anda dapat selalu merujuk ke laman resmi https://satusehat.kemkes.go.id.
Baca juga artikel terkait SATUSEHAT lainnya hanya di blog ini, dan dapatkan insight mendalam seputar transformasi teknologi kesehatan nasional.