JAKARTA, SATUSEHAT.com – Bayangkan seorang pasien yang baru saja keluar dari rumah sakit dengan diagnosa tuberkulosis paru. Beberapa bulan kemudian, ia datang ke klinik lain, dan di sana dokter menulis diagnosanya sebagai TBC paru. Secara medis, istilah itu merujuk pada hal yang sama. Namun, bagi sistem komputer tanpa standar yang sama, keduanya bisa terbaca sebagai kondisi yang berbeda.
Masalah semacam ini menjadi tantangan utama dalam upaya digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia. Inilah yang melandasi pentingnya penggunaan SNOMED CT (Systematized Nomenclature of Medicine – Clinical Terms), sebuah sistem klasifikasi klinis berskala internasional yang kini digunakan dalam platform SATUSEHAT — sistem integrasi data kesehatan nasional Indonesia.
SNOMED CT bukan sekadar daftar istilah medis. Ia adalah sebuah sistem yang memberikan kode unik untuk setiap kondisi medis, prosedur, gejala, atau keluhan klinis. Misalnya:
- Tuberkulosis paru → Kode SNOMED CT: 154283005
- Demam berdarah dengue → Kode SNOMED CT: 16541001
Dengan adanya kode tersebut, sistem informasi dari berbagai fasilitas kesehatan — mulai dari rumah sakit, klinik, hingga laboratorium — dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama, meskipun penamaan dari dokter atau tenaga medis berbeda.
Peran Strategis SNOMED CT dalam SATUSEHAT
SATUSEHAT dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai tulang punggung digitalisasi sistem kesehatan nasional. Dengan platform ini, data pasien dari berbagai fasilitas bisa saling terhubung dan terbaca dalam satu sistem yang terintegrasi. Namun, integrasi semacam itu mustahil tercapai jika istilah yang digunakan berbeda-beda.
SNOMED CT berfungsi sebagai bahasa medis universal dalam sistem SATUSEHAT. Artinya, data dari:
- Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS),
- Klinik dan puskesmas,
- Laboratorium dan aplikasi kesehatan digital,
akan mengikuti satu acuan kode yang sama, sehingga mampu diolah dan dianalisis secara nasional.
“Tanpa standar seperti SNOMED CT, data klinis akan tersebar, tumpang tindih, bahkan bisa menimbulkan kesalahan diagnosis atau pengambilan keputusan medis,” ujar dr. Alif Setiawan, pakar informatika medis dari Universitas Indonesia.
Perbedaan SNOMED CT dan LOINC: Dua Pilar dalam SATUSEHAT
Bersamaan dengan SNOMED CT, SATUSEHAT juga mengadopsi LOINC (Logical Observation Identifiers Names and Codes) — yang digunakan khusus untuk hasil pemeriksaan laboratorium dan observasi.
- SNOMED CT: fokus pada diagnosa, prosedur, gejala, dan keluhan pasien.
- LOINC: digunakan untuk pengkodean hasil tes seperti tes darah, urin, dan radiologi.
Kolaborasi kedua sistem ini membuat data klinis tidak hanya tersimpan secara rapi, tetapi juga terstruktur dan dapat dianalisis otomatis, baik untuk pelayanan medis harian maupun untuk keperluan riset dan kebijakan publik.
Manfaat Nyata bagi Pasien, Faskes, dan Pemerintah
Implementasi SNOMED CT bukan hanya berdampak pada efisiensi sistem, tapi juga menyentuh langsung pengalaman pasien dan praktisi kesehatan. Beberapa manfaat utama antara lain:
- Pasien tidak perlu mengulang cerita saat berpindah fasilitas kesehatan. Sistem sudah membaca riwayat sebelumnya berdasarkan kode yang sama.
- Dokter dapat memahami dan melanjutkan perawatan dengan melihat diagnosa dan prosedur yang seragam dari fasilitas sebelumnya.
- Data nasional lebih bersih, sehingga pemerintah bisa membaca tren penyakit dan menyusun kebijakan berbasis data akurat.
“Dulu kami kesulitan melacak riwayat pasien rujukan karena istilahnya tidak konsisten. Tapi sejak pakai SNOMED CT, data antar-layanan bisa ‘nyambung’,” ujar Siti Rahayu, kepala rekam medis di salah satu rumah sakit di Yogyakarta.
Meski manfaatnya besar, adopsi SNOMED CT masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama di fasilitas kesehatan kecil dan menengah. Keterbatasan sumber daya, pelatihan tenaga kesehatan, dan adaptasi sistem menjadi pekerjaan rumah tersendiri.
Namun demikian, pemerintah terus mendorong melalui regulasi dan pelatihan intensif. Bahkan, beberapa aplikasi SIMRS lokal kini telah mulai mendukung auto-mapping kode SNOMED CT, yang memudahkan proses pencatatan medis tenaga kesehatan.
Penggunaan SNOMED CT di dalam SATUSEHAT bukan sekadar langkah teknis, tapi merupakan fondasi utama transformasi digital layanan kesehatan Indonesia. Dengan sistem ini, data pasien bukan lagi milik satu rumah sakit, tapi milik sistem nasional yang bisa diakses dengan aman dan terstandarisasi.
Integrasi ini menjadi pondasi penting menuju layanan kesehatan yang efisien, terhubung, dan siap menghadapi tantangan kesehatan di masa depan — dari pandemi hingga pelayanan preventif yang lebih presisi.
Di era SATUSEHAT, semua rumah sakit, klinik, dan laboratorium perlu mulai mengadopsi SNOMED CT agar setiap data medis yang tercatat, bisa dimengerti oleh semua sistem — dan pada akhirnya, memberikan pelayanan terbaik bagi pasien di seluruh Indonesia.
Upmedik.com adalah solusi lengkap untuk fasilitas kesehatan yang ingin terhubung ke SATUSEHAT secara legal, cepat, dan tanpa ribet. Sistem SIMRS berbasis cloud ini telah terverifikasi dan 100% bridging resmi ke Kementerian Kesehatan, disertai materi edukasi seputar Rekam Medis Elektronik (RME) yang relevan dan praktis.
Saatnya memulai transformasi layanan kesehatan Anda bersama Upmedik.com.
Hubungi WhatsApp: +62-899-0337-222 sekarang juga.