Tiga minggu sejak diperkenalkan secara luas ke publik, SatuSehat, platform integrasi data kesehatan nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan RI, mulai memasuki fase krusial. Setelah euforia awal, kini giliran realita di lapangan yang bicara. Sejumlah rumah sakit, klinik, hingga puskesmas mulai menjalani proses integrasi, namun muncul pula tantangan yang tak bisa dikesampingkan: kesiapan infrastruktur, literasi digital tenaga kesehatan, hingga interoperabilitas sistem yang masih terbatas.

Desain ilustrasi oleh https://instagram.com/scribly__co
Apa Itu SatuSehat?
SatuSehat adalah platform nasional yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh data kesehatan masyarakat Indonesia ke dalam satu sistem terpusat. Ini mencakup rekam medis pasien, data vaksinasi, laboratorium, hingga sistem informasi rumah sakit (SIMRS). Tujuannya adalah menciptakan ekosistem kesehatan digital yang terintegrasi, efisien, dan transparan.
Namun, menyatukan ribuan institusi layanan kesehatan dengan berbagai sistem yang berbeda tentu bukan perkara mudah.
Tantangan yang Muncul di Lapangan
1. Fragmentasi Sistem Digital
Satu tantangan utama adalah keberagaman sistem informasi yang digunakan oleh fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan). Banyak rumah sakit menggunakan SIMRS yang tidak seragam, bahkan beberapa masih mengandalkan pencatatan manual. Hal ini membuat proses bridging atau integrasi ke SatuSehat menjadi rumit dan memakan waktu.
2. SDM dan Literasi Digital
Tidak semua tenaga kesehatan familiar dengan sistem digital baru. Banyak yang masih beradaptasi dengan dashboard SatuSehat, serta belum memahami bagaimana sistem ini akan mempengaruhi alur kerja mereka. Dalam beberapa kasus, muncul resistensi karena dianggap menambah beban administratif.
3. Infrastruktur Teknologi
Koneksi internet yang belum merata, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), menjadi hambatan besar. Padahal, sistem seperti SatuSehat sangat bergantung pada jaringan yang stabil dan perangkat keras yang memadai.
4. Transisi dan Perubahan Budaya Kerja
Implementasi SatuSehat menuntut perubahan cara kerja yang mendasar, dari sistem silo ke model yang terbuka dan terintegrasi. Ini tidak hanya membutuhkan pelatihan teknis, tetapi juga pendekatan manajemen perubahan yang sensitif terhadap kondisi di masing-masing institusi.
Apa Kata Pengamat?
Menurut beberapa pengamat kesehatan digital, tiga minggu pertama adalah masa uji nyali. “Di titik ini, kita bisa melihat mana rumah sakit yang sudah siap dan mana yang belum. Tapi yang lebih penting, bagaimana pemerintah menindaklanjuti masalah yang muncul dengan pendekatan kolaboratif,” ujar seorang analis kebijakan publik dari lembaga riset kesehatan.
Diperlukan pendekatan bottom-up, dengan melibatkan pengguna di lapangan sebagai partner, bukan sekadar objek kebijakan. Transparansi roadmap, evaluasi berkala, dan forum terbuka antar stakeholder menjadi kunci agar proyek ini tidak terjebak dalam ‘semangat di atas, bingung di bawah.
Optimisme Masih Ada
Meski banyak tantangan, banyak pula fasyankes yang menunjukkan progres positif. Beberapa rumah sakit swasta dan daerah sudah sukses melakukan bridging ke sistem SatuSehat, bahkan memanfaatkan data tersebut untuk analitik pelayanan.
Ini menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hal mustahil, asal didukung komitmen dari semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun swasta.
Peran Swasta: Bukan Kompetitor, Tapi Katalisator
Di sinilah startup dan penyedia sistem seperti SIMRS berperan. Bukannya menjadi pesaing, mereka justru bisa menjadi mitra strategis untuk mempercepat integrasi. Sistem yang fleksibel, cepat beradaptasi, dan mampu memenuhi standar FHIR (Fast Healthcare Interoperability Resources) yang ditetapkan SatuSehat akan sangat membantu proses transformasi ini.
Jangan Sampai Momentum Hilang
SatuSehat telah melewati tiga minggu pertamanya. Ini baru permulaan, tapi juga menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi, mendengarkan masukan, dan menyesuaikan strategi. Jika tidak ditangani dengan pendekatan kolaboratif dan responsif, proyek ambisius ini bisa berada di persimpangan antara keberhasilan transformasi digital atau stagnasi sistem kesehatan kita.
Saatnya menjawab tantangan nyata karena kesehatan digital bukan soal teknologi semata, tapi soal manusia, data, dan kepercayaan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan terkini seputar layanan, fitur, serta kebijakan yang tersedia dalam platform SatuSehat, Anda dapat mengunjungi website resmi SatuSehat melalui tautan berikut: https://satusehat.kemkes.go.id.
Cari SIMRS yang sudah Bridging dengan SatuSehat? indohis.com jawabannya.
Solusi teknologi kesehatan yang siap mendukung transformasi digital layanan Anda dengan standar interoperabilitas terbaru.



