JAKARTA, SatuSehat.com – Bayangkan jika setiap rumah sakit, klinik, atau dokter di Indonesia menggunakan istilah medis yang berbeda-beda untuk satu penyakit yang sama. Seorang pasien bisa saja didiagnosis “demam berdarah” di satu rumah sakit, lalu disebut “DHF” di tempat lain, dan “dengue hemorrhagic fever” saat berobat ke luar negeri. Tanpa sistem yang menyatukan semua istilah ini, data kesehatan bisa menjadi kacau dan sulit dilacak secara akurat.
Di sinilah peran SNOMED CT (Systematized Nomenclature of Medicine – Clinical Terms) menjadi sangat penting. Sebagai kamus medis digital berskala internasional, SNOMED CT menyediakan sistem kode standar yang menyatukan berbagai istilah medis menjadi satu pengertian yang seragam. Di Indonesia, standar ini menjadi tulang punggung integrasi data kesehatan nasional lewat platform SATUSEHAT dari Kementerian Kesehatan.
SNOMED CT merupakan sistem terminologi klinis yang dikembangkan untuk mendukung pertukaran informasi kesehatan secara digital. Setiap istilah medis — mulai dari nama penyakit, prosedur, gejala, alergi, hingga tindakan klinis — diberi kode unik yang berlaku secara internasional. Tujuannya adalah menciptakan konsistensi dalam pencatatan medis, sehingga informasi dapat diakses dan dipahami lintas fasilitas kesehatan, bahasa, dan negara.
Sebagai contoh:
- “Demam Berdarah” memiliki kode SNOMED CT: 26743006
- “Asma” tercatat sebagai 195967001
Kode-kode ini tidak berubah, meskipun istilah lokal atau bahasa yang digunakan bisa berbeda. Artinya, ketika pasien pindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, riwayat kesehatannya tetap bisa ditelusuri secara akurat karena sistem mencatatnya menggunakan kode yang sama.
Mengapa Kode Medis Itu Penting?
Dalam era digitalisasi layanan kesehatan, keberadaan sistem yang terstruktur menjadi keharusan. Platform seperti SATUSEHAT tidak hanya mengumpulkan data kesehatan dari seluruh Indonesia, tetapi juga memerlukan struktur yang konsisten agar informasi tersebut dapat diproses, dianalisis, dan dibagikan secara efisien.
Tanpa standar seperti SNOMED CT, sejumlah risiko bisa muncul:
- Diagnosa ganda atau tidak terbaca: Satu pasien bisa dicatat dengan nama penyakit yang berbeda oleh dokter yang berbeda.
- Data pasien tidak sinkron antar fasilitas kesehatan: Riwayat medis tidak terhubung, membuat pelayanan kurang efisien.
- Analisis data nasional tidak akurat: Pemerintah dan institusi kesehatan kesulitan mengambil keputusan berbasis data.
Sejak 2022, Kementerian Kesehatan RI mengembangkan SATUSEHAT, sebuah platform integrasi data kesehatan nasional. Melalui SATUSEHAT, berbagai sistem informasi rumah sakit (SIMRS), laboratorium, klinik, hingga puskesmas dapat saling berbagi data medis secara aman dan terkendali.
SNOMED CT digunakan sebagai standar utama pencatatan istilah medis dalam platform ini. Ketika seorang dokter menulis diagnosis seperti “asma” di sistem informasi rumah sakit, platform akan mengonversinya secara otomatis ke dalam kode SNOMED CT yang sesuai.
Hal ini menjamin:
- Konsistensi data dari berbagai fasilitas kesehatan
- Kemudahan dalam pelacakan dan analisis rekam medis pasien
- Efisiensi dalam pelayanan kesehatan karena informasi cepat tersedia
Dalam dunia medis, ada beberapa sistem kode yang digunakan secara internasional. Misalnya:
- ICD-10 (International Classification of Diseases): Digunakan terutama untuk pelaporan penyakit dan klaim BPJS.
- LOINC (Logical Observation Identifiers Names and Codes): Digunakan untuk hasil laboratorium dan observasi klinis.
Namun, SNOMED CT bersifat lebih luas dan fleksibel. Ia mencakup berbagai aspek klinis, tidak hanya diagnosis tetapi juga gejala, prosedur, temuan klinis, serta keluhan pasien. Karena itu, SNOMED CT disebut sebagai kamus klinis terlengkap di dunia dan menjadi fondasi penting dalam pengembangan Electronic Health Record (EHR) atau rekam medis elektronik yang terintegrasi.
Apa Manfaatnya untuk Masyarakat?
Meskipun masyarakat umum tidak akan pernah melihat kode SNOMED CT secara langsung, manfaatnya dirasakan secara nyata dalam pelayanan kesehatan sehari-hari. Dengan penggunaan SNOMED CT, data kesehatan pribadi akan:
- Lebih rapi dan seragam di semua fasilitas kesehatan
- Dapat dimengerti oleh dokter di mana pun, termasuk jika berobat ke luar kota atau luar negeri
- Membantu dokter mengambil keputusan dengan informasi yang lengkap dan akurat
- Mempercepat proses layanan, tanpa perlu mengulang pemeriksaan atau wawancara medis dari awal
Bagi pemerintah, standar ini juga mempercepat analisis data kesehatan nasional, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, seperti penanganan wabah atau perencanaan distribusi obat.
SNOMED CT bukan sekadar kumpulan kode, tapi merupakan tulang punggung bagi sistem pencatatan medis digital yang seragam dan terstandarisasi. Melalui platform SATUSEHAT, pemerintah Indonesia berupaya membangun ekosistem data kesehatan nasional yang terintegrasi, aman, dan efisien.
Masyarakat tidak perlu menghafal kode-kode ini, tetapi cukup memahami bahwa dengan adanya standar seperti SNOMED CT, data kesehatan menjadi lebih terlindungi, mudah diakses, dan tidak hilang antar fasilitas. Digitalisasi kesehatan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk menjamin layanan yang lebih cepat, tepat, dan terintegrasi.
Solusi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dan klinik yang sudah terhubung langsung dengan SATUSEHAT, yaitu Medikaplus.
Untuk informasi teknis, pembaruan kebijakan, dan panduan implementasi, Anda dapat selalu merujuk ke laman resmi https://satusehat.kemkes.go.id.
Baca juga artikel terkait SATUSEHAT lainnya hanya di blog ini, dan dapatkan insight mendalam seputar transformasi teknologi kesehatan nasional.